Jumat, 03 Mei 2013

Rok Mini

Baru sempet nengokin blog ini lagi. Pengen cerita tentang fashionnya perempuan-perempuan yang gw liat di Jakarta setiap hari. Gw sich bukan pengamat fashion atau suka ngikut2 trend fashion. Buat gw pakaian yang baik itu adalah yang bikin kita nyaman. Nyaman disini luas banget maknanya, ya nyaman karena kita merasa aman saat memakainya, misal ada angin kuenceng rok gak terbang-terbang. Nyaman ya karena kita merasa pede saat menggunakannya, misal pake item dan gak ketat buat nutupin lemak yang berjejal sana sini hahaha...dan banyak lagi lah definisi aman disini, sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang.

Gw pengen mengkritisi masalah sosial yang marak terjadi dan menjadi issue global, tentang PERKOSAAN. Menurut gw banyak sekali faktor pemicunya, lingkungan sosial, ekonomi, budaya, manusianya terutama baik yang menjadi korban ataupun pelaku. Satu hal yang pasti menurut gw, segala sesuatu itu terjadi karena SEBAB AKIBAT. Seperti pepatah lama yang mengatakan "Gak mungkin ada asap kalau gak ada api". We can't denied it right?

Salah satu faktor yang banyak wanita teriakan adalah Pakaian terutama ROK MINI. Salah satunya bilang gini:  "bukan rok kami yang salah tapi otak kalian yang mini" atau "jangan salahkan bajuku, salahkan pemerkosanya" and many more lah....


Pernyataan ini menurut gw gak salah tapi juga gak benar karena apa, kembali lagi pada hukum sebab akibat diatas. Terutama untuk kaum perempuan di Indonesia dengan budaya ketimuran kita. Berpakaianlah yang pantas, gak usah di Indonesia, di dunia barat sana aja yang notabene kaum hawanya berpakaian super nyeleneh, aneh, buka2an, ambur2an area terlarang masih banyak terjadi perkosaan apalagi di Indonesia yang memang tabu liat yang begituan. Gak semua budaya yang dibawa oleh barat itu bisa kita adopsi, tahu diri dan mawas diri. Tanpa harus terlalu terbuka masih bisa tampil cantik kok.

Jadi jangan juga terlalu berlebihan, hanya menyalahkah pemerkosa - eh maksudnya bukan gw belain si pemerkosa ya, klu rapist sudah jelas SALAH, tp maksud gw, janganlah kita memancing terjadinya perkosaan. Ibaratnya gini loch, lo gak mau kan naro duit ato barang-barang berharga di jok mobil karena takut memancing orang untuk melakukan perampokan. Come on...inilah dunia, selalu ada bad guysnya kan. Jadi kewajiban kita sebagai individu untuk meminimalisir kejahatan tersebut mulai dari diri kita sendiri dulu. Kampanye seperti ini menurut gw rada konyol ya karena ini seperti lo pengen bilang : paha mulus gw gak seharusnya memancing lo untuk memperkosa, lo melakukan perkosaan emang dasar otak lu aja yang cabul.





Kadang gw berfikir ini adalah faham-faham yang sengaja dibawa untuk menghancurkan moral bangsa. Bagaimana tidak, saat ini banyak gerakan yang menurut gw rada kebablasan dan terlalu berlebihan. Misalnya  saking antusiasnya memperjuangkan yang katanya HAK PEREMPUAN lalu mereka menggelar acara kumpul-kumpul di bundaran HI malem2, after office hour, tanpa agenda/acara resmi, kumpul-kumpul aja sharing-sharing. Buat gw ini rada aneh ya...kek kurang kerjaan, gak jelas manfaatnya apa. Bayangkan ini di adopsi anak-anak abegeh tanggung, yang masih labil, yang memang bingung gak punya acara wiken mo ngapain, gak punya pacar, buat mereka jadi activis beginian keren padahal gak jelas juga apa yang sebenarnya diperjuangan dan mereka juga sama sekali gak tahu ada agenda apa dibalik kegiatan tersebut. Boleh jadi kegiatan semacam ini bisa menyeret mereka kepada kehidupan malam, ke diskotek, ngerokok, miras, pergaulan sesama jenis dst ....
Kalau orang alim bilang, dibanding begadang gak jelas di tengah kota, mendingan tidur di rumah or belajar ngaji.

Itu urusan kampanye, lain lagi dengan fashion naek motor di Jakarta. Tau sendiri deeeeh.....motor di Jakarta tuch udah jadi alat transportasi andalan disegala cuaca, suka heran sama orang yang naek motor pake rok mini, emang gak takut debu, panas, gosong, item, bau. Gw aja kalau naek motor dah kek ninja, sarung kaki, sarung tangan, masker...komplit..lah merekaaa...bisa-bisanya gitu loch ...
Kalau naeknya mobil sich gw masa bodo deh ye....wajar lah, aman ya gak... dari yang tadi gw sebutin.
Repot kan...naek mercy mba'e makanya, paling yang puas supirnya

Diangkot...pake stocking kek...

Haiyaaaah.....no comment!


Jadi stop mempermalukan diri sendiri. Menurut gw banyak sekali agenda terselubung dibalik semua keganjilan kampanye rok mini, apakah ini ada hubungan dengan dunia fashion ? bisa jadi, atau hubungan dengan agenda politisasi Islam adalah agama terorisme? bisa. Yang jelas, ada grand agenda di balik itu semua.




2 komentar:

  1. Maksud lu apa ya bilang Islam agama terorisme? Sebuah tuduhan yg tidak berdasar! Lu cuma lihat di Indonesia doang sih, padahal diluar sana banyak bgt teroris dri agama manapun. Ada org hindu yg jdi teroris, ada orang kristen yg jdi teroris, ada orang yahudi yg jdi teroris! Jangan mendeskritkan Agama Islam sebagai agama teroris!! Yang teroris itu orangnya bukan agamanya!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya kalau baca yang KOMPREHENSIF. Jangan seenaknya memenggak kalimat. Saya tidak meletakan tanda titik (.) antara kata "politisasi" dengan "Islam adalah agama terorisme?" bukan ?. Membela islam, bagus banget, tapi tidak dengan cara yang membabi buta.

      Saya orang Muslim dan sebagai seorang muslim tentu saja tidak mau agamanya dikatakan agama teroris, apalagi menjelekan agama sendiri. Tapi faktanya, diluar sana, banyak pihak yang menganggap Islam agama teroris bukan ? mereka sengaja mempolitisasi faham tersebut sehingga merugikan Islam.

      Hapus