Sabtu, 28 Januari 2012

Anak dan Kertas Putih


Membuka tahun 2012 sekaligus tahun baru China 2563 bagi semua orang haruslah dengan sesuatu positif agar ditahun akan datang membawa berkah dan keselamatan serta kesejahteraan namun tidak nampaknya dengan yang dilakukan oleh seorang perempuan berusia 29 tahun Afriyani. Nama ini sangat populer dalam seminggu terakhir dan menjadi buah bibir disemua media. Bagaimana tidak, perempuan ini ditenggarai sehabis menggelar pesta miras dan narkotik disebuah Hotel ternama pada Sabtu Malam (23/1) di Jakarta sehingga tidak mampu mengemudikan mobil yang dikendarainya hingga menabrak segerombolan pejalan kaki di daerah Tugu Tani Menteng yang mengakibatkan 9 orang tewas seketika dan beberapa orang terluka parah dan dalam kondisi kritis. Berbagai kecaman berdatangan dari banyak pihak dikarenakan apa yang terjadi dianggap bukan semata-mata musibah karena kelalaian dalam mengendarai mobil namun lebih kepada pengguna yang mengkonsumsi miras dan narkoba hingga merugikan dan mendatangkan kesedihan mendalam bagi keluarga korban.
Setiap hal yang terjadi baik pada diri kita ataupun pada lingkungan sekitar kita baik yang positif maupun negatif harus mampu kita ambil hikmahnya. Belajar dari pengalaman akan menjadi guru terbaik bagi kita menjalani kehidupan. Jadi apa hikmah yang dapat kita tarik dari kejadian luar biasa ini?. Buat saya sebagai orang tua tentunya berfikir bagaimana menjaga anak-anak dan keluarga saya yang beranjak dewasa dalam menjalani kehidupan di Jakarta yang dekat dengan dunia hitam. Satu-satunya yang harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak adalah pendidikan agama. Saya percaya tidak ada satupun agama yang mengajarkan hal buruk. Dengan memberikan pondasi kokoh yaitu berupa keimanan kepada anak akan menjadi bekal mereka hingga hari tua.

Saya sadar kita sebagai orang tua tidak akan pernah bisa membelenggu anak-anak kita dalam lingkungan pergaulan yang kita inginkan dan kita anggap paling benar. Mereka sendirilah yang bisa menjaga diri mereka sendiri dengan berbekal pengetahuan terhadap keimanan kepada Tuhan. Takut kepada Tuhan dan dosa-dosa atas hal buruk apa yang mereka mungkin lakukan. Yang bisa kita lakukan sejak dini adalah menggoreskan tinta keimanan dikertas putih sampai berbekas hingga mereka dewasa. Ini adalah bekal terbaik yang bisa kita berikan untuk mereka dalam menjalani kehidupan. Itu sebabnya saya merasa bangga anak saya memulai pendidikan di sekolah Al Falah, sekolah berbasis Islami, dengan harapan anak-anak saya kelak cukup bekal dalam menghadapi tantang hidup dimasa mendatang. Amin ya Allah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar