Bagi
saya Jakarta identik dengan banyak hal sebut saja diantaranya Monumen Nasional
atau lebih akrab disapa Monas, macet, polusi, Ibu Kota Negara Indonesia, padat
penduduk, Transjakarta. Berbicara mengenai Transjakarta, pernahkah Anda mendengar ada orang yang mengatakan
“sebentar ya saya lagi di Busway..” atau “saya naik Busway dari Harmoni...”.
Kebiasaan penyebutan bus Transjakarta dengan kata Busway menjadi suatu yang 'halal” karena terbiasa. Sejak
proyek ini berjalan banyak
pihak yang menyebut bus ‘Transjakarta’ dengan ‘Busway’. Salah satu
contohnya, sering
sekali saya menemukan konteks kalimat yang seharusnya menyebutkan Transjakarta
menjadi Busway diberbagai media massa, tentu saja hal ini berpengaruh sangat
besar dalam cara masyarakat berbicara tentang bus Transjakarta.
Sebenarnya
boleh dikatakan hal ini masalah sepele namun menjadi cukup besar dan memalukan
– setidaknya
menurut saya, bagi
masyarakat kita, bagi bangsa kita.
Bagaimana tidak, kata ‘Busway’ pada dasarnya berasal dari bahasa Inggris yang terdiri
atas dua suku kata yaitu ‘Bus’ yang berarti ‘Bis’
dan ‘Way’ yang berarti
‘Jalan/jalur’, jadi jika kita artikan ke
dalam bahasa Indonesia kata ‘Busway’ menjadi ‘Jalan Bis’ atau ‘Jalur Bis’.
Bisnya sendiri punya nama ‘Transjakarta’. Jadi tidak salah jika ada
kelakar yang mengatakan, ya terang aja ketabrak wong sampean naik busway
(berdiri dijalur bis).
Selain
itu, dulu pemerintah pernah mendengungkan tentang penggunaan bahasa Indonesia
bagi perusahaan-perusahaan dalam negri, ambil contoh Citraland berganti nama
menjadi Mal Ciputra namun sepertinya lambat laun hal itu menjadi pudar seiring
berjalannya waktu. Nah, bagaimana dengan penggunaan kata ‘Busway’? kenapa tidak dipakai bahasa
Indonesia saja ‘Jalur Bis’. Selain artinya
kita menghargai budaya bangsa
sendiri, bukankah untuk masyarakat awam yang katakanlah kurang menguasai bahasa
bule akan menjadi lebih gampang?. terlepas (mungkin) dari
tujuan pemerintah menggunakan kata asing karena Jakarta sebagai ibu kota negara
dimana banyak warga asing ada di Jakarta.
Masih
mengenai Transjakarta, pernahkah Anda perhatikan rambu-rambu yang digunakan
untuk fasilitas transportasi yang satu ini? Sebagai bukti kesalahan yang
memperburuk pengucapan ‘Transjakarta’ menjadi ‘Busway’. Antara lain “Khusus Busway” artinya menjadi
“Khusus Jalur Bis” jadi andaikata ada jenis bis lain yang memasuki jalur ini selain Transjakarta berarti
sah dooong....?,
seharusnya kata yang tepat adalah ‘khusus Bis Transjakarta’.
Contoh lain “Jalur Busway”, terdengar aneh bukan? artinya kan menjadi “Jalur Jalur Bis”, sungguh penggunaan kata
yang boros dan siapapun yang menyadari kekeliruan ini pasti tidak mengerti
maksudnya. Kata yang tepat adalah “Jalur Bis Transjakarta”. Nah, mulai
sekarang waktunya Anda yang memperhatikan rambu-rambu ‘unik’ Transjakarta dan
silakan Anda terjemahkan sendiri artinya. (d
Tidak ada komentar:
Posting Komentar