Jumat, 27 Januari 2012

Transjakarta Bukan Busway


Bagi saya Jakarta identik dengan banyak hal sebut saja diantaranya Monumen Nasional atau lebih akrab disapa Monas, macet, polusi, Ibu Kota Negara Indonesia, padat penduduk, Transjakarta. Berbicara mengenai Transjakarta, pernahkah Anda mendengar ada orang yang mengatakan “sebentar ya saya lagi di Busway..” atau “saya naik Busway dari Harmoni...”. Kebiasaan penyebutan bus Transjakarta dengan kata Busway menjadi suatu yang 'halal” karena terbiasa. Sejak proyek ini berjalan banyak pihak yang menyebut bus Transjakarta dengan Busway. Salah satu contohnya, sering sekali saya menemukan konteks kalimat yang seharusnya menyebutkan Transjakarta menjadi Busway diberbagai media massa, tentu saja hal ini berpengaruh sangat besar dalam cara masyarakat berbicara tentang bus Transjakarta.

Sebenarnya boleh dikatakan hal ini masalah sepele namun menjadi cukup besar dan memalukan – setidaknya menurut saya, bagi masyarakat kita, bagi bangsa kita. Bagaimana tidak, kata Busway pada dasarnya berasal dari bahasa Inggris yang terdiri atas dua suku kata yaitu Bus yang berarti ‘Bis dan ‘Way’ yang berarti ‘Jalan/jalur, jadi jika kita artikan ke dalam bahasa Indonesia kata ‘Busway’ menjadi ‘Jalan Bis’ atau ‘Jalur Bis’. Bisnya sendiri punya nama Transjakarta. Jadi tidak salah jika ada kelakar yang mengatakan, ya terang aja ketabrak wong sampean naik busway (berdiri dijalur bis).

Selain itu, dulu pemerintah pernah mendengungkan tentang penggunaan bahasa Indonesia bagi perusahaan-perusahaan dalam negri, ambil contoh Citraland berganti nama menjadi Mal Ciputra namun sepertinya lambat laun hal itu menjadi pudar seiring berjalannya waktu. Nah, bagaimana dengan penggunaan kata Busway? kenapa tidak dipakai bahasa Indonesia saja ‘Jalur Bis’. Selain artinya kita menghargai budaya bangsa sendiri, bukankah untuk masyarakat awam yang katakanlah kurang menguasai bahasa bule akan menjadi lebih gampang?. terlepas (mungkin) dari tujuan pemerintah menggunakan kata asing karena Jakarta sebagai ibu kota negara dimana banyak warga asing ada di Jakarta. 


Masih mengenai Transjakarta, pernahkah Anda perhatikan rambu-rambu yang digunakan untuk fasilitas transportasi yang satu ini? Sebagai bukti kesalahan yang memperburuk pengucapan Transjakarta menjadi Busway. Antara lain “Khusus Busway” artinya menjadi “Khusus Jalur Bis” jadi andaikata ada jenis bis lain yang memasuki jalur ini selain Transjakarta berarti sah dooong....?, seharusnya kata yang tepat adalah  ‘khusus Bis Transjakarta’.  
Contoh lain “Jalur Busway”, terdengar aneh bukan? artinya kan menjadi “Jalur Jalur Bis”, sungguh penggunaan kata yang boros dan siapapun yang menyadari kekeliruan ini pasti tidak mengerti maksudnya. Kata yang tepat adalah “Jalur Bis Transjakarta”. Nah, mulai sekarang waktunya Anda yang memperhatikan rambu-rambu ‘unik’ Transjakarta dan silakan Anda terjemahkan sendiri artinya. (d

Tidak ada komentar:

Posting Komentar