Harapan saya mengenai kelanjutan penyelesaian kasus kelebihan debit di Lawson meruya ternyata tidak sebaik yang saya harapkan bahkan lebih buruk dari yang saya bayangkan. Bagaimana tidak, sudah sekian minggu masih saja penjelasan dari wakil kepala toko, Bpk Firman berbelit-belit dan tidak siap dengan jawaban. Dia sendiri harus mengecheck kembali ke kantor pusat sampai dimana berkas complain saya dan teman saya Dina ditangani.
Menurut keterangan terakhir dari Firman, berkas dari kantor pusat Lawson sudah sampai ke tangan pihak BCA per tgl 24 Jan, itu artinya baru 4 hari yang lalu. So slow yach....padahal janjinya seminggu sudah kembali sejak berkas saya masukan ke pihak mereka. Kemudian saat saya tanya kapan kepastian di kredit balik ke rekening saya dia tidak mampu menjawab dengan tegas guna memastikannya bahkan terkesan asjab alias asal jawab, saya tau dia terdesak dengan pertanyaan-pertanyaan dan komplain keras saya, namun sudah sepatutnya hal tersebut saya lontarkan dihadapan teman-teman dan pelanggan Lawson yang kebetulan sedang menikmati makanan disana. Hal ini sebagai bahan evaluasi terutama bagi pihak Lawson bagaimana cara yang baik dalam metreat customer. Mereka harus mengerti bahwa apa yang mereka pertaruhkan jauh lebih besar nilainya ketimbang uang saya, hak saya, yang saya tuntut balik. IMAGE, REPUTATION!!!.....
Setelah memberikan shock therapy tetap pihak Lawson dalam hal ini Firman bersikukuh menunggu kredit balik BCA ke rekening saya, padahal saya sudah mendesak untuk diberikan tunai saja dari toko langsung dan saya akan anggap case closed. Ok lah....percuma rasanya saya berdebat lebih jauh dengan pihak yang notabene tidak tahu cara menangani permasalahan dengan lebih professional, jadi saya berikan kesempatan satu kali lagi kepada pihak Lawson untuk membuktikan komitment mereka dengan perjanjian jika sampai dengan hari senin uang saya belum di kredit balik maka saya akan menuntut diberikan uang tunai.
Kesalahan saya kali ini adalah seharusnya saya meminta pernyataan tertulis dari Firman/Lawson bahwa mereka sudah mengakui bahwa ada kelebihan uang saya dipembukan mereka. Sejauh ini Firman memberikan pernyataan hanya sebatas lisan namun didengar oleh para saksi/teman-teman saya yang hadir disana termasuk teman saya yang bekerja di BCA – Vina.
Vina sempat juga berdebat dengan Firman perihal sisdur kredit balik, seharusnya jika pihak Lawson melakukan claim, uang yang dikredit bukan dikembalikan ke konsumen namun kepada pihak Lawson. Karena saya sendiri tidak mengetahui dengan pasti benar tidaknya pendapat teman saya ini, saya memilih untuk no comment untuk yang satu ini. Jika benar, i can say to Lawson ‘ur in trouble man...’ .
Sejujurnya, motif saya kini tidak lagi tentang menuntut materiil saya kembali, tapi lebih kepada keingintahuan dan belajar, sampai sejauh mana pihak Lawson mampu mengatasi permasalahan ini dengan lebih baik. Ini bisa menjadi salah satu pelajaran penting terutama dalam pembahasan kasus tentang Image dan Reputasi dalam jurusan yang saya ambil. Kita liat saja nanti hari senin 30/1, tindakan apa kira-kira yang akan diambil oleh Lawson jika uang saya tidak dikredit balik. Karena saya sendiri sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kegagalan menagih hak saya selama ini. Berasa jadi debt collector, what a stupid case:(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar